Nonton Bareng dan dialog film
Judul " Manikarnika : the Queen of jhansi"
Pemantik : Risma riyandani dan Dirman
Review
Bedah Film
“Manikarnika: The Queen Of Janshi”
Genre : Action, Biography, Drama
Sutradara
: Radha Krishna Jagarlamudi (as Krish
Jagarlamudi), Kangana Ranaut
Pemeran
Utama : Kangana Ranaut, Mishti, Rimi Sen
Manikarnika (Manu) merupakan
tokoh revolusi india terhadap kolonialisme bangsa inggris juga merupakan
pemimpin pemberontakan india melawan pendudukan bangsa Inggris pada tahun 1857.
Manu lahir pada tanggal 19 november tahun 1828 di varanasi yang merupakan kota
suci bagi kaum hindu dan terletak di tepi sungai gangga. Kelahiran Manu di
tandai dengan banyak pertanda alam mulai dari tempat lahirnya, serta lamaran
pendeta bahwa namanya akan tertulis disejarah dan akan membekas dihati
masyarakat india.
Pada tahun 1842 Manu menikah
dengan maharaja Gangadhar Rao Nawalkar yang merupakan raja dari kerajaan
Jhanci, setelah menikah nama Manikarnika disepakati bnerubah menjadi ratu
laksmibai kemudian mereka berdua dikaruniai seorang putra yang diberi nama
Dhamodar. Pada usia empat bulan, Dhamodar meninggal dunia karena diracuni oleh
saudara dari maharaja Gangadhar karena ketidak terimaannya apabila dhamodar
menjadi pewaris tahta dari Raja. Maharaja kemudian mengadopsi seorang putra
agar menjadi pewaris tahtanya dan melanjutkan kehidupan di kerajaan jhanci.
Pada tahun 1853 Maharaja
gangadhar meninggal dunia akibat sakit keras, pada tahun inilah kisah sejarah
ratu laksmibai dimulai. Sesaat sebelum meninggalnya maharaja, ia memberi amanah
kepada ratu laksmibai agar melanjutkan tahtanya dikarenakan anaknya yang masih
kecil. Ratu menolak melakukan ritual pengutukan bagi kaum perempuan yang
barusaja ditinggalkan oleh suaminya, ia lebih memilih mengerjakan amanah dari
suaminya melepaskan kerajaan jhanci dari belenggu bangsa India.
Sejak pertama kali ratu
laksmibai dikenalkan dengan pimpina company (bangsa inggris) sejak itupula Ratu
menolak tunduk pada mereka.”tak aka nada yang menundukkan kepala karena takut,
meski mengangkatnya hanya sia-sia”. Buakn tahta yang ingin menjadikannya ratu
melainkan cinta dan kepercayaan masyarakat jhanci, perannya sebagai ratupun
kemudian menjadikannya kuat untuk melayani rakyatnya.
Ratu laksmibai melakukan
propaganda terhadap kaum perempuan agar ikut terlibat dalam peperangan melawan
bangsa inggris membentuk tentara sukarela yang terdiri dari kaum lelaki dan
kaum perempuan, Laksmibai pun mengarahkan seluruh rakyat jhanci untuk
mengumpulkan bahan yang terbuat dari besi agar dapat diolah dan dijadikan
pedang. kemudian melatih militer untuk menghadapi pendudukan company bangsa
inggris. Karena masyarakat jhanci hanya terdiri dari 20.000 orang, sedangkan
inggris 50.000 orang,maka ratu membuat strategi perang yaitu“setiap orang harus
membunuh 3 orang dari inggris’
Ratu laksmibai berhasil
mempropagandai masyarakat wilayah Gwaliuor untuk bergabung bersama kerajaan
jhanci yang poada saat itu Gwalior adalah sekutu dari company inggris.
Perjuangan kerajaan jhanci
dibawah pimpinan ratu laksmibai melawan pendudukan inggris pun harus kalah
dikarenakan saudara dari raja gangadhar berhianat dan memberi tahu bangsa
inggris kelemahan jhanci. Pelopor perlawanan kaum perempuan itu mati dalam peperangan dengan kondisi membakar
diri karena tidak ingin tubuhnya yang terluka akibat sayatan pedang dan tembakan
menjadi tontonan bangsa inggris
Ratu laksmibai di abadikan dalam bentuk patung
seorang perempuan menunggangi kuda, memegang pedang dan menggendong anaknya di
wilayah jhanci dan qwalior patung itu didirikan. Ratu laksmibai juga mendapat
pengakuan dari jenderal Sir Hugh Ros atas kecantikan, keberanian, kepintaran
dan ketekunannya, juga di akui sebagai pemimpin peperangan perempuan yang
paling berbahaya dari semua pemimpin pemberontakan yang ada di india.
Berangkat dari film tersebut
ada beberapa hal yang bisa di pelajari diantaranya semangat patriotisme,
nasionalisme, emansipasi perempuan dan arti sebuah penghkhinatan. Pengorbanan
yang dilakukan oleh Manikarnika demi bangsanya memberikan pelajaran terhadap
kita bahwa dalam melakukan perjuangan janganlah mengharapkan apa-apa selain dari
kemakmuran rakyatnya, hal ini bertolak belakang dengan sikap saudara suaminya
yang hanya sekedar ingin mengambil untung dengan mengorbankan rakyat dan
bangsanya sendiri. Kemudian bagaimana ratu Lakshmi memberikan kesadaran
terhadap kaum perempuan bahwa mereka pun dapat terlibat dalam upaya memberikan
kontribusi pada tanah air mereka sama seperti laki. Dan yang terpenting ialah
semangat nasionalisme, yaitu bagaimana ratu Laksmi memberikan kesadaran serta
semangat kedapa bangsanya untuk sama-sama mengusir bangsa penjajah dari bumi
ibu pertiwi.
Jika kita melihat pada
konteks kelembagaan ada satu hal yang kemudian hilang, yaitu sikap patriotisme
yang melahirkan wajah-wajah militant pada masing-masing kader lemabaga. Kita
cenderung berskikap atapatis dan terkadang pragmatis atas problematika yang
terjadi pada lembaga. Tentu saja hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran
akan pentinya lembaga dan berlembaga. Setiap hari kuliah hanya dasibukkan
dengan aktivitas masuk kelas, mengikuti praktikum dan mengerjakan tugas/laporan
saja. Jikapun ada yang masuk lembaga hanya sekedar mencari pamour atau SK
belaka sehingga yang lahir adalah para aktivis proker dan aktivis medsos saja.
Maka dari itu sudah menjadi
keharusan bagi setiap mahasiswan untuk sadar akan pentingnya lembaga, selain
sebgai wadah gerak bersama, juga sebagai wadah untuk mengaktualisasikan segala
potensi dan yang dimiliki. Dan juga penting bagi setiap kader lembaga untuk
merfelksikan ulang akan tujuan dan bahkan kesadaran berlambaga mereka, jangan
sampai kita sebagai kader lembaga yang justru menumbuh suburkan budaya
pragmatis dalam proses berlembaga itu sendiri
0 komentar:
Posting Komentar